Hal tersebut diungkapkan oleh Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Zainal Abidin, Kamis (24/9) kemarin. Menurutnya, angka penjualan tersebut cukup bagus sebagai permulaan hal tersebut juga tidak terlepas dari bantuan media dalam memberikan informasi pada masyarakat.
Ia juga mengatakan, bahwa angka penjualan pertalite di Sumbar tersebut hampir sama saat uji coba pasar dilakukan di Sumatera Utara. “Untuk Medan dua minggu lebih dahulu dari Padang, angka penjualan relatif sama. Sekarang di Medan sudah 7 Kiloliter per SPBU,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini yang menjadi tugas bagi Pertamina adalah lebih mengenalkan pertalite untuk konsumen. “Bagaimana kita memaksimalkan petugas di SPBU lebih mensosialisasikan Pertalite ini,” terangnya.
Masuknya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Sumbar dalam beberapa hari belakang, mendapat beragam tanggapan dari masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Beberapa warga menilai kehadiran BBM jenis baru tersebut dengan positif. Salah satunya diungkapkan Iwan (29), warga Sungai Sapih.
Menurutnya sudah seharusnya kendaraan di Indonesia menggunakan BBM Pertalite."Untuk Asia Tenggara, hanya Indonesia yang masih menggunakan premium," ungkapnya.
Sementara itu, Geno (26), salah seorang Mahasiswa PTS, masih penasaran dengan Pertalite. Dirinya baru tahu BBM jenis baru tersebut telah dipasarkan di Padang. “Saya tahunya dari media sosial. Karena penasaran, lagian harganya cuma lebih mahal seribu dari premium, ya saya coba saja,” ungkapnya.
Hal yang berbeda justru dikatakan oleh Putra (27), warga Andalas. Dia mengaku masih belum yakin dengan kualitas dan keunggulan-keunggulan dari Pertalite karena dia baru mencoba menggunakannya satu kali. “Kita belum tahu, kan baru menggunakannya sekali. Jadi, kita lihat saja nanti bagaimana reaksinya atau dampaknya pada mesin motor,” pungkasnya. (da)
0 komentar :
Posting Komentar