Beredarnya sebuah foto di jejaring sosial yang memperlihat seorang siswi yang tengah memamerkan aurat bagian atas tubuhnya tanpa eksperesi malu sedikitpun.
Foto seronok yang diposting oleh siswi SMPN itu, beredar dengan cepat di jejaring sosial seperti Instagram, BBM, Facebook, Twitter dan Line pada Kamis (24/9/2015).
Alhasil foto itu menuai kecaman dari berbagai pihak, karena dianggap sebagai pertanda lemahnya pengawasan terhadap anak didik di sekolah itu.
Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bukittinggi, Rismaidi, mengecam dan menyayangkan beredarnya foto salah seorang siswi sekolah menengah pertama itu di dunia maya, karena bukan hanya mencoreng dunia pendidikan saja tapi melambangkan kurangnya pengawasan para pendidik di sekolah yang bersangkutan, ungkapnya.
Rismaidi yang dihubungi GoSumbar.com mengaku," mengetahui beredarnya foto itu juga melalui bincang-bincang masyarakat disekitarnya dan media sosial, kemudian juga karena banyaknya para netizen yang menghujat siswi ini yang di sebut-sebut berasal dari salah satu SMPN di Bukittinggi di jejaring sosial," ungkapnya.
Pada awalnya Rismaidi berharap peristiwa memalukan ini hanyalah kejahatan di media sosial saja, ia berharap itu hanya ulah iseng orang yang mengedit foto.
Namun setelah dirinya mencoba mengkonfirmasi hal itu pada pihak yang bersangkutan seperti kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan, justru ia tidak mendapatkan jawaban yang dicarinya, nomor kontak kepala Dinas Pendidikan dan kepala sekolah tempat siswi itu bersekolah malah tidak bisa dihubunginya setelah mengetahui hal ini, seperti ada yang ditutupi, tukasnya.
Baru pada Jumat (25/9/2015) pagi, Rismaidi mendapat jawaban setelah diklarifikasi oleh pihak sekolah dan pihak Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi.
Rismaidi juga menyebutkan setelah diklarifikasi oleh pihak sekolah siswi yang bersangkutan terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah itu, karena telah mempermalukan sekolahnya dan masyarakat Bukittinggi.
Dari keterangan yang di peroleh Rismaidi selanjutnya dari pihak sekolah mengatakan siswi yang bersangkutan dan orangtuanya sudah dipanggil pihak sekolah, dan siswi itu mengaku bersalah dan khilaf karena telah iseng memposting fotonya itu di jejaring sosial, siswi itu juga tidak menyangka keisengannya akan berdampak buruk pada dirinya dan dunia pendidikan di Kota Bukittinggi, pungkasnya.
Informasi terkahir diperoleh dari komentar teman-teman di akun facebooknya, S sudah pindah ke Jakarta masuk pesantren.
0 komentar :
Posting Komentar