Seperti dilansir Antara, asap mulai terlihat cukup pekat sejak Panorama yang merupakan titik King of Mountain (KOM). Kondisi ini terus terjadi disepanjang jalan terutama saat masuk Kabupaten Solok bahkan hingga garis finis didepan SMAN 1 Singkarak.
Namun, masyarakat yang berada di sepanjang jalan terlihat tenang. Bahkan banyak yang tidak memakai masker termasuk anak kecil. Mereka terlihat cukup antusias menunggu kejuaraan yang digagas oleh Kementerian Pariwisata ini.
Bahkan banyak anak-anak siap menyambut ratusan pembalap dari berbagai negara. Tidak ketinggalan mereka juga membawa bendera negara peserta seperti Malaysia, Iran, Jepang maupun Indonesia. Begitu juga dengan alat musik yang terus dibunyikan.
Informasi di lapangan, asap di wilayah Solok dan sekitarnya merupakan kiriman dari wilayah Sumatera Selatan dan Jambi. Kondisi seperti ini sudah berlangsung dalam beberapa pekan.
"Asap ini sudah lama. Kadang tambah lebih pekat dibandingkan saat ini," ucap Asnah, salah satu masyarakat di sana, dilansir Antara.
Sementara itu, pimpinan perlombaan TdS 2015, Sondi Sampurno mengatakan, etape dua dari Padang Pariaman menuju Danau Singkarak melalui Panorama ini merupakan yang pertama. Untuk lintasan sendiri tantangannya cukup berat.
"Etape ini memang rute baru. Cukup menantang karena memiliki tanjakan yang tinggi. Persaingan akan ketat disini," tuturnya.
Lintasan dengan jarak tempuh 140 kilometer ini memang menantang terutama titik KOM yang masuk kategori satu. Pebalap dengan spesialisasi climber dipastikan akan mengambil posisi terdepan demi meraih hasil terbaik di etape ini.
0 komentar :
Posting Komentar