DigitalSumbar.com - Dua hari menjelang Lebaran, sekitar 200 unit toko dan kios di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang mengalami kebakaran.
Dedi mengungkapkan sebanyak 24 armada dikerahkan untuk menjinakkan api. Yakni sembilai unit armada milik Pemkot Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang Panjang, Pelindo dan Solok dan 13 armada tambahan dari daerah lainnya.
Sekitar 200 toko dan kios yang menjual kebutuhan harian, pakaian, toko plastis, dan kios beras dipastikan ludes dilalap si jago merah. Kejadiannya sudah sejak pukul delapan lewat. Petugas langsung kami turunkan ke lokasi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD PK) Padang Dedi Henidal, Rabu (15/7/2015).
Dia menyebutkan petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan memadamkan api karena banyaknya barang-barang dagangan yang mudah meledak dan terbakar.
Selain itu, akses jalan menuju sumber api juga sempit, yang membuat petugas lamban bergerak. Sementara api terus melalap toko-toko lain di sekitarnya.
“Ada tiga ledakan di dalam. Lalu jalan juga sempit, jadi petugas kesulitan memadamkan api,” ujarnya. Dia belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. BPBD PK, katanya, menyerahkan kepada pihak berwenang untuk mengusut penyebab kebakaran dan kerugian yang diderita pedagang.
Kata Dedi, setelah api padam di tempat pertama kali muncul, ketika memadamkan di tempat lain, lokasi yang padam sebelumnya kembali menyala. Dalam kejadian ini ada tiga ledakan akibat minyak yang ada dalam dalam toko. “Sesuai data yang kita peroleh ada 148 unit toko dan kemudian lebih kurang 50 lapak-lapak di lokasi, akibat kejadian ini mengalami kerugian miliaran,” ujar Dedi.
Dia menyebutkan petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan memadamkan api karena banyaknya barang-barang dagangan yang mudah meledak dan terbakar.
Selain itu, akses jalan menuju sumber api juga sempit, yang membuat petugas lamban bergerak. Sementara api terus melalap toko-toko lain di sekitarnya.
“Ada tiga ledakan di dalam. Lalu jalan juga sempit, jadi petugas kesulitan memadamkan api,” ujarnya. Dia belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. BPBD PK, katanya, menyerahkan kepada pihak berwenang untuk mengusut penyebab kebakaran dan kerugian yang diderita pedagang.
Kata Dedi, setelah api padam di tempat pertama kali muncul, ketika memadamkan di tempat lain, lokasi yang padam sebelumnya kembali menyala. Dalam kejadian ini ada tiga ledakan akibat minyak yang ada dalam dalam toko. “Sesuai data yang kita peroleh ada 148 unit toko dan kemudian lebih kurang 50 lapak-lapak di lokasi, akibat kejadian ini mengalami kerugian miliaran,” ujar Dedi.
Untuk menjinakkan api itu tim pemadam Kota Padang mengerahkan 9 unit armada dibantu pemadam kebakaran dari Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Pelindo Teluk Bayur, dua water canon dari Polresta Padang dan Brimob Polda Sumbar. “Kita belum tahu penyebab kejadian tersebut, nanti kita serahkan sama polisi,” katanya.
Kendala yang dihadapi saat kejadian menurut Dedi, banyak masyarakat yang selalu menonton kejadian ini dan mereka merokok di lokasi. “Ini sangat menghambat kerja kita, ketika air sudah habis kendaraan kita susah bergerak,” katanya.
Sementara Guntur (24) saksi mata di lokasi mengatakan kejadian ini berawal dari korsleting arus listrik yang ada di atas pasar ini, kemudian api menjalar ke atap plastik. “Awalnya apinya kecil, namun cepat menyambar lapak lain dan menjadi besar, beruntung toko orang tua saya tidak ikut terbakar,” katanya.
0 komentar :
Posting Komentar